Skip to main content

Vietnam Seharusnya Bebaskan Aktivis Hak Tanah

Kemajuan Mensyaratkan Reformasi dalam Menghargai HAM

Seorang pembangkang pada masa itu, pemerintah Vietnam sedang berkampanye untuk secara sistematis menghilangkan apa yang tersisa dari gerakan hak asasi manusia dan demokrasi di negara itu. Dengan menambahkan para aktivis damai ke dalam daftar berisi lebih dari 150 tahanan politik Vietnam yang terus bertambah, Hanoi telah melanggar hukum hak asasi manusia internasional dan mengkhianati kewajibannya sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melindungi, bukannya menginjak-injak, hak asasi manusia yang amat mendasar.

Truong Van Dung merayakan peringatan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, 10 Desember 2020. © 2020 dokumentasi pribadi

Yang belum lama ini muncul di pengadilan adalah aktivis hak atas tanah Truong Van Dung, yang berusia 65 tahun. Pada 13 Juli, pengadilan tingkat kedua di Hanoi akan mendengar memori bandingnya atas hukuman penjara enam tahun yang dijatuhan padanya atas  tuduhan “propaganda melawan negara.” Namun, seperti hampir setiap sidang banding lainnya yang diadakan di Vietnam untuk para aktivis yang dihukum atas tuduhan bermotif politik sejak 2016, tidak ada yang mengharapkan pengurangan hukuman, apalagi pembatalan hukuman dan pembebasan.

Jadi, menurut pandangan pemerintah, apa kejahatan Truong Van Dung? Intinya, dia menggunakan haknya atas kebebasan berekspresi, berserikat, dan berkumpul secara damai. Misalnya, dia ambil bagian dalam berbagai protes publik tentang topik-topik seperti kebijakan Vietnam terhadap Tiongkok, aksi publik tentang masalah lingkungan dan hak atas tanah, mengakhiri korupsi pemerintah, dan menegakkan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Dia secara terbuka memboikot pemilihan umum Vietnam, yang dipastikan oleh Partai Komunis Vietnam yang berkuasa tidak berjalan bebas dan adil. Dan meski dengan kemampuan terbatas, dia memberikan bantuan keuangan dan lainnya bagi para tahanan politik, pemohon hak atas tanah, dan keluarga mereka.

Truong Van Dung telah beberapa kali mengalami pelecehan dan intimidasi pemerintah selama bertahun-tahun, termasuk interogasi polisi, dijatuhi hukuman sebagai tahanan rumah, larangan bepergian, dan penyerangan fisik. Pada Maret 2014, setelah diserang oleh orang tak dikenal yang berpakaian sipil, dia mengatakan kepada Radio Free Asia: “Saya tidak akan mengalah. Semakin sering mereka bertindak seperti ini, saya akan semakin terinspirasi untuk setia di jalan ini … Saya sangat bangga pada diri saya sendiri. Saya tidak melakukan apa pun yang membuat saya malu.”

Setiap kali pihak berwenang menjebloskan aktivis seperti Truong Van Dung ke balik jeruji besi, penghormatan terhadap hak asasi manusia di Vietnam mengalami pukulan telak. Para donor dan mitra dagang internasional seharusnya memahami jika Vietnam menginginkan pertumbuhan perdagangan dan investasi, para pemimpinnya perlu menyadari bahwa orang-orang yang menyuarakan pikirannya adalah bagian dari solusi yang memperkuat, bukan melemahkan, negara.

 

Your tax deductible gift can help stop human rights violations and save lives around the world.

Region / Country
Topic